Kamis, 13 Desember 2012

PKPT Fakultas Sastra UM I


KEKONYOLAN SAAT PKPT
Berbagai bentuk barang bawaan wajib PKPT sangat membingungkanku saat itu. Yang pertama adalah kresek (kantong plastik) warna kuning besar yang merupakan barang bawaan wajib PKPT tidak ku temukan di daerahku bahkan di toko-toko besar khusus kresek, akhirnya saudaraku berinisiatif membuatkanku kresek kuning besar sendiri dari bekas plastik mentega yang berbentuk persegi panjang besar kemudian disoleti (dibakar dengan sangat tipis untuk menutup bagian pinggir plastik) sehingga mirip seperti bentuk kresek aslinya. Kedua adalah harus membawa hasta karya yang mempresentasikan etnik jurusan masing-masing, awalnya aku ingin membuat gambar wayang di triplek kemudian aku tempeli dengan kulit telur tapi ketika itu waktu sudah mepet akhirnya aku membuat tempat pensil dari bekas kaleng rokok  yang aku tempeli dengan beras dan kacang hijau. Untuk mempresentasikan jurusanku yaitu sastra indonesia aku merasa sedikit kesulitan, dengan apa aku mempresentasikannya sedangkan aku membuat tempat pensil? akhirnya aku berinisiatif menempeli dengan pita warna merah putih di kedua ujung tempat pensil tersebut. Untuk barang bawaan yang ketiga dan seterusnya tidak ada masalah karena membawa bentuk aslinya yaitu payung lipat, pensil, bulpoint, penghapus, dan buku yang berisi 40 halaman dan bersampul sesuai warna ID CARD, yang menadi masalah adalah semuanya itu harus bermerk CSR (Cerita Segala Rasa) dan yang termasuk harus bermerk adalah kresek kuning besar tadi tetapi harus bermerk SASTRA MBOIS. Aku sempat berpikir akan mencari barang-barang tersebut sesuai merk yang ditentukan, tetapi setelah otakku berjelajah memutar dunia aku tidak akan menemukan merk seperti itu walaupun aku pernah melihat tulisan CSR entah di mana. Ya memang tidak ada merk yang mirip seperti itu, peserta PKPT memang dituntut untuk membuat merk itu sendiri. Aku membuat merk tersebut dari skorlet warna kuning yang merupakan ciri khas sastra mbois. Itulah kesibukanku menjelang PKPT (Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi), hari pertama penuh tantangan baru, hari pertama menginjakkan kaki di Gedung Graha Cakrawala.
Dua hari sebelum hari PKPT aku sudah berangkat ke Malang. Satu hari rekreasi bersama ke Batu dan menginap di rumah saudara di daerah klayatan. Tetapi sebelum aku dan keluargaku melanjutkan perjalanan untuk rekreasi, kami mampir dulu ke tempat tinggal baruku yaitu ke kost untuk menaruh barang-barangku yang mempersempit ruang di mobil. Keesokan harinya setelah rekreasi dan bermalam di rumah saudaraku, aku diantarkan ke kost dan berpisalah aku dan keluargaku pertama kalinya untuk dua tempat yang jauh.
Senja pertama kalinya aku bermukim di Malang, aku mulai melangkahkan kakiku untuk mencari barang-barang yang belum lengkap untuk PKPT besok ke seluruh penjuru Terusan Ambarawa yang merupakan alamat tempat tinggal baruku. Dan sangat menyesal dan kecewa layaknya kebiasaan manusia ketika aku melihat di sana-sini banyak orang yang berjualan kresek besar warna-warni ada yang kuning, merah, ungu dan lain-lain.
Jam 03.15 aku bangun untuk makan sahur dan betapa kagetnya aku ketika tiba-tiba gema suara imsak sudah diputar oleh masjid terdekat dari kostku. Ternyata setelah aku lihat jam masih jam 03.30. Mungkin adat ta’mir masjid di daerah Terusan Ambrawa membangunkan orang sahur dengan cara seperti itu agar orang-orang yang malas bangun segera bangun untuk sahur.
Setelah sahur aku langsung mandi dan menunggu sampai adzan shubuh berkumandang. Setelah adzan shubuh berkumandang aku sholat terlebih dahulu baru kemudan langsung bersiap-siap untuk berangkat PKPT. Dengan santainya aku berjalan di atas aspal yang lumayan rata pada jam 04.15. Karena tidak punya teman, sambil berjalan aku mencari teman yang memakai dresscode yang sama dengan aku yang merupakan lambang bahwa anak itu adalah anak dari fakultas sastra. Dari ujung jalan masuk ternyata sudah ada kakak-kakak yang memancarkan aurah membunuh siapa yang terlambat. Kebetulan pada saat itu aku belu mengenakan perlengkapan PKPT, memang sengaja aku taruh di dalam tas.
“Wooii!! Cepetan Woii.., perlengkapan PKPT dikeluarkan, dipakai sambil berjalan!!!”
Begitulah kakak-kakak menakutkan itu memarahi kami. Setelah aku masuk di kerajaan sastra yang merupakan tema dari PKPT SASTRA pada saat itu, aku baris dengan teman-teman yang juga terlambat. Ketika aku baris, kak Feronica memberi aku dan teman-temanku coretan di bagian kolom fase. Aku senang karena itu aku anggap sebagai absen bahwa aku hadir. Setelah itu aku dan teman-temanku yang terlambat tadi diperbolehkan bergabung dengan teman-teman yang lain yang tidak terlambat. Hari pertama semua mahasiswa baru dikumpulkan di Gedung Graha Cakrawala untuk mendapat sambutan dari pak Rektor dan lainnya.
Hari pertama sudah berakhir dan ID CARD yang dikumpulkan dikembalikan, kata salah seorang kakak yang ID CARDnya tidak ada berarti kena fase. Dan sejak itulah aku paham bahwa fase adalah tugas tambahan. Dan aku kena tiga fase. Pertama karena terlambat, kedua dan ketiga kesalahannya ada di ID CARD. Kisah yang konyol.

Bersambung.

Jumat, 12 Oktober 2012

KETIKA

Ketika
Ketika
Ketika
Ketika ku menapaki jalan terjal berliku Di manakah aku berada? Ketika sutra kebesaran berajut emas menghijab diriku
Siapakah aku?

Ketika` ku pandang lorong-lorong ruang dalam waktuku
Di manakah aku?
Untuk apa aku di sini?
Siapakah aku sebenarnya?

Sesekali ku dengar sebutan untukku
"Nak, Kakak, Adik, Cucu, Kawan-kawan" 

Ketika datang suatu masa di mana aku tak lagi didapati orang, hanya tinggal kenangan, yang terlihat hanya kayu bertuliskan namaku dan jelas tertancap di atas tanah yang membumbung tinggi menampakkan aura yang begitu mencekam.. 

Yah, itulah AKU! Manusia yang tak abadi Takdir Tuhanlah yang membuatku berdiri di lorong tmpat dan waktu yang fana ini..

Sabtu, 06 Oktober 2012

Jangan lupa syukur yah...


Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata sama sekali

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Fikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Fikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kita masih hidup !




Hmmm,,, Berapa lama aku mengeluh, jika dihitung perdetik kemudian menjadi jam dan seterusnya menjadi hari, bulan tahun..
Astaghfirullah...

AKU DAN JURUSANKU

"AKU DAN JURUSANKU" yeahh itulah tema pertama tulisanku yang ku persembahkan untuk kampusku, walopun itu cuma tugas dari BEMFA SASTRA, namanya juga tugas pertama PKPT (Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi) UM, hehe

Di sini, aku mo ngepostin hasil esaiku dari tema "AKU DAN JURUSANKU" yang berjudul "IMPIANKU" ntuh...
Koment tak masalah...silakan saja Bray..


IMPIANKU
Membicarakan soal impian, aku punya banyak impian, bahkan sampai aku tulis satu persatu yang ingin aku raih dengan merangkumnya dalam satu fokus hidupku, yaitu cita-cita. Cita-citaku yang ku pilih adalah sebagai International Writer. Untuk menjadi penulis handal aku perlu menguasai sastra, terutama sastra indonesia untuk mengharumkan nama bangsaku. Setelah aku lulus dari sekolah menengah atas, aku melanjutkan ke sebuah perguruan tinggi negri di Malang, UM. Aku mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di jurusan itu aku akan bisa menguasai bahasa indonesia yang baik dan benar dengan salah satu pelajaran pokoknya, yaitu  bahasa Indonesia yang membahas tentang  kebahasaan, dan di jurusan itu aku akan lebih memahami  sastra Indonesia yang pastinya akan di bahas pada pokok pelajarannya, yaitu kesastraan Indonesia. Di dalam jurusan tersebut aku akan belajar kerterampilan berbahasa juga umumnya seperti menyimak, bdrbicara, membaca, dan menulis. Kelihatannya mudah untuk melakukan hal itu, tetapi tidak semudah bayangan dipikran orang-orang, bahkan dianggap sepeleh karena sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk sekedar menyimak, berbicara, membaca, serta menulis. Menyimak tanpa ketelitian, pendengaran yang baik, dan kecepatan otak untuk bisa menangkap dan memahami apa yang didengar tidak akan maksimal dan bahkan tidak bisa menceritakan kembali tentang apa yang disimak. Berbicara juga tidak mudah, di jurusan ini aku akan belajar bagaimana berbicara didepan umum dengan baik dan sesuai sikondom. Membacapun yang kelihatan remeh akan dipelajari dijurusan ini, sebab tidak mudah untuk  membaca dengan cepat, tepat, dan efektif. Menulis memang terkesan lebih sulit daripada menyimak, berbicara dan membaca  seperti menulis resensi, tajuk rencana dan lain-lain. Selain itu masih banyak lagi dari segi bahasa yang dipelajari seperti seluk beluk huruf, frasa, kata kalimat dll. Untuk sastra mungkin aku akan dapat lebih memahami dan mendalami tentang drama, prosa, sastra klasik dll. Mungkin kelihatan di mata umum kuliah dengan mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkesan sepele dan remeh bahkan tidak bergengsi, tentunya juga beda dengan program study sastra bahasa asing yang lebih bergengsi menurut sebagian orang. Tidak banyak pula yang melempar pertanyaan kepadaku seputar pekerjaan seorang sarjana lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia akan menjadi apa? Dan tentu saja itu pertanyaan yang mungkin menyebalkan dan membuat sakit hati bahkan ada yang memandang sebelah mata tentang program study ini. Tetapi semua itu dapat dijawab dengan dapatnya kemampuan dan keilmuan yang diperoleh pada prodi itu. Prospek kerjanya juga tidak kalah dengan prodi-prodi yang lainnya, seperti  bekerja di Media, Seorang lulusan Fakultas Sastra menguasai tata cara (gramatika) bahasa dengan baik sehingga mereka akan menjadi editor, penulis,redaktur yang baik di media cetak. Di Media elektronik juga menjaring seorang lulusan fakultas sastra sebagai peliput, pembaca dan pembawa berita karena fakultas sastra mempunyai kemampuan verbal yang baik yaitu berbahasa dengan baik dan benar. Wartawanpun bisa dibuat pekerjaan untuk lulusan fakultas sastra. Maka dari itu aku memilih jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain menjadi penulis aku juga dapat mengaplikasikan keilmuan yang aku peroleh dari jurusanku sebagai reporter, editor, redaktur dll yang merupakan beberapa dari impian-impianku. Selain itu aku juga bisa mencapai impian-impianku melalui pekerjaan-pekerjaan itu yaitu sebagai motivator dll. Tentu saja untuk mencapai semua impianku, aku harus belajar dengan semaksimal mungkin dan yang paling penting tidak lupa untuk Berdo’a. Memang jurusan inilah yang InsyaAllah terbaik dari Yang Maha Kuasa. Semua yang aku tulis ini InsyaAllah…

Jumat, 05 Oktober 2012

Gratis sepanjang Masa

Aku pernah membaca cerita kawan-kawan, menyedihkan sekali, membuatku sadar akan pengorbanan orang tuaku terutama Ibuku yang kini tinggal kenangan dan hanya do'a yang bisa ku banggakan untuknya. Ceritanya kurang lebih seperti ini..
 

Suatu sore, seorang ank menghampiri ibunya di dapur , Ia mnyerahkan selembar krtas yg t'lah di tulusinya. Setelah sang Ibu mngeringkan tangannya dengan celemek , Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:
  1. Untuk mmotong rumput 2 rb
  2. Untuk membersihkan kmar seribu
  3. Untuk prgi k tko di sruh ibu seribu lima ratus
  4. Untuk mmbuang sampah seribu
  5. Untuk nilai yang bagus 3 rb
  6. Untuk mmbrsihkan halaman dan mnyapu halaman seribu lima ratus dinar
Jadi jumlah utang ibu adalah 10 rb

Sang ibu mmandangi anaknya dgn pnuh harap , Berbagi knangan terlintas dlm benak sang ibu, Lalu beliau mngambil bulpoint , mngmbalikan krtasnya dan inilah yang ia tuliskan :
  1. Untuk smbilan bln Ibu mngandung kamu, gratis
  2. Untuk smua malam ibu mnmani kamu , gratis
  3. Untuk Mengobati kamu dan mendo'akan kamu, gratis
  4. Untuk smua saat susah dan air mata dalam mngurus kamu, gratis
  5. Kalau  di jumlahkan semua , harga cinta ibu adalah gratis
  6. Untuk semua mainan, makanan, dan baju , gratis
Anakku ... dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

selasai mmbaca apa yang di tulis ibunya, sang anakpun berlinang air mata mnatap wjah Ibunya, dan Berkata: '''Bu, aku sayang sekali sama Ibu "'
Kemudian anak itu mngambil pulpen dan mnulis sbuah kata dgn huruf2 bsar: ''LUNAS"




Add caption









Wanita


Hal yang terindah dari seorang wanita adalah:

Bukan saat dia tersenyum karena bahagia,,,Tetapi saat dia meneteskan air matanya dalam do'a

Bukan karena kecantikanyya yg mempesona,,,
Tapi karena ruku' dan sujudnya yg tiada henti

Bukan karena keindahan tubuh yg ia pamerkan,,,
Tetapi karena keteguhannya dalam menjaga aurotnya

Dialah permata yg dirindu,
Embun yg diharapkan,
Bahkan bidadari surgapun iri kepadanya.....


Kamis, 04 Oktober 2012

CINTA DALAM HATI

Di Hamparan yang berbunga
Ku hanya menganga
Akan ku rayu sang singa

Di Lautan padang pasir
Ku dengar pasir berdesir
Akan ku rayu kau, wahai pesisir!

Duhai Kekasih!
Aku akan datang sebagai Indrawasih
Biar yang lain menyisih

Yaa tuhan,
Talikanlah kami dalam satu hati
Dalam naungan Firman Ilahi


Friend's!! Tahukah kalian apa makna dari puisi yang mungkin ada yang menganggap GeJe ini?
Berikut akan aku jelasin apa maksudku merangkai kata menjadi kalimat berbentuk puisi itu.

Di Dunia yang indah ini, aku melihat seseorang yang amat tangguh seperti singa dan cerdas lagi mengeri (pengetahuannya luas) hingga membuatku terpikat oleh keberaniannya, Sehingga ada hasrat dalam diriku tuk memilikinya secara halal, tidak hanya "PACARAN" seperti remaja masa kini. Pacaran kok dibuat keren-kerenan aja.hehe

Aku akan datang untuk ta'aruf dengannya dengan berusaha paras yang cantik nan lembut dzohir bathin. Memperbaiki diri sendiri dulu lah, kan ada ungkapan "AT THOYYIBUNA LITH THOYYIBAT WATH THOYYIBATU LITH THOYYIBIN", yaitu Laki-laki yang baik akan berpasangan dengan Perempuan baik. begitu pula sebaliknya. Maka dari itu ayo kita perbaiki diri sendiri dulu jika kita ingin mendapat jodoh yang baik pula karena jodoh kita adalah cerminan dari diri kita, kalo kita baik insyaallah jodoh kita baik pula dan sebaliknya.

Untuk yang bait terakhir adalah do'a untukku dan dirinya, agar aku dan dirinya saling mencintai tanpa melebihi cinta kita kepada Sang Kholiq. Dan selalu berpegang teguh pada Alqur'an untuk syari'at islam. :)

Hammasah untuk menulis!!

En/Bhe : Permulaanku Menulis